TUGAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Oleh :
Novia Herdiandini
XI MIA 2
SMA Negeri 1 Kepanjen
Jalan
Jenderal Ahmad Yani No. 48 Telp. (0341) 395122
Kecamatan
Kepanjen Kode Pos : 65163
2014/2015
DAFTAR ISI
I.
PENDAHULUAN ............................................ 1
II.
RUMUSAN MASALAH ............................................ 1
III.
PEMBAHASAN ............................................ 2
IV.
PENUTUP ............................................ 7
V.
DAFTAR USTAKA ............................................ 8
i
I. PENDAHULUAN
Di dalam
ajaran islam, dikenal adanya dosa besar dan dosa kecil. Namun tidak didapati
dalam Al-qur’an dan hadits tentang kesalahan apa saja yang dapat dikategorikan
dosa besar dan dosa kecil. Hadits yang merupakan sumber hukum kedua setelah
Al-qur’an, sebagaimana fungsi hadits diantaranya sebagai penjelas Al-qur’an,
tidak menjelaskan semua itu. Justru yang terungkap hanya dosa-dosa yang paling
besar diantara dosa-dosa besar.
Kita sebagai manusia pastilah pernah melakukan kesalahan dan dosa, maka
segeralah melakukan taubat, karena Allah SWT senantiasa bersedia memberi
ampunan setiap waktu dan menerima taubat setiap saat.
Untuk itu dalam makalah ini kami akan mencoba memaparkan apa saja hadits tentang
dosa besar dan taubat serta sedikit penjelasan tentang apa itu dosa besar dan
taubat.
II. RUMUSAN
MASALAH
1. Bagaimana lafal hadist tentang menyekutukan Allah, durhaka kepada orang
tua, membunuh tanpa alasan yang dibenarkan dan saksi palsu?
Bagaimana profil para perawinya dan apa
hadits perbandingannya?
2. Bagaimana lafal hadist tentang tujuh macam dosa besar, profil
perawinya, dan seperti apa hadits pembandingnya?
3. Bagaimana lafal hadist tentang beristighfar 100 kali sehari, profil
perawinya, dan seperti apa hadits pembandingnya?
4. Bagaimana lafal hadits tentang Allah bergembira terhadap
hamba-Nya yang bertaubat? Bagaimana profil perawinya dan apa hadits
perbandingannya?
5. Bagaimana lafal hadist tentang taubat yang terlambat, profil
perawinya, dan seperti apa hadits pembandingnya?
6. Apa pengertian dari dosa besar dan
taubat?
7. Apa penjelasan hadist –
hadist diatas?
1
III. PEMBAHASAN
1. Hadist tentang menyekutukan
Allah, durhaka kepada kedua orang tua, membunuh tanpa alasan yang dibenarkan,
dan saksi palsu
a. Lafal hadist Anas tentang menyekutukan Allah, durhaka kepada orang tua, membunuh tanpa alasan yang
dibenarkan, dan saksi palsu
عَن أَنَسٍ رَضِيَ الله عَنه قَالَ
سُئِلَ النَّبِيُّ صَلَّى الله عَلَيهِ وَسَلَّمَ عَنِ الْكَبَائِر قَالَ
الاشْرَاكُ بِاللهِ وَ عُقُوقُ الْوَلِدَيْنِ وَ قَتْلُ النَّفْسِ وَ شَهَادَةُ
الزُّورِ
Artinya : “Dari Anas radliallahu 'anhu berkata; Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam ditanya tentang kaba'ir (dosa-dosa besar). Maka Beliau bersabda:
"Menyekutukan Allah, durhaka kepada kedua orangtua, membunuh orang dan
bersumpah palsu".
b. Hadits
perbandingannya pada shahih muslim no 127
و حَدَّثَنِي يَحْيَى بْنُ حَبِيبٍ
الْحَارِثِيُّ حَدَّثَنَا خَالِدٌ وَهُوَ ابْنُ الْحَارِثِ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ
أَخْبَرَنَا عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ أَبِي بَكْرٍ عَنْ أَنَسٍ عَنْ النَّبِيِّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي الْكَبَائِرِ قَالَ الشِّرْكُ بِاللَّهِ
وَعُقُوقُ الْوَالِدَيْنِ وَقَتْلُ النَّفْسِ وَقَوْلُ الزُّورِ
Artinya
: “Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Habib al-Haritsi telah
menceritakan kepada kami Khalid -yaitu Ibnu al-Harits- telah menceritakan
kepada kami Syu'bah telah mengabarkan kepada kami Ubaidullah bin Abu Bakar dari
Anas dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam tentang dosa besar, beliau
bersabda: "Syirik kepada Allah, durhaka terhadap orang tua, membunuh jiwa
dan berkata dengan kata-kata palsu."
2. Hadits tentang tujuh
macam dosa besar
a. Lafal hadits tentang tujuh macam dosa besar
عَن أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ الله
عَنه عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى الله عَلَيهِ وَسَلَّمَ قَالَ اجْتَنِبُوا السَّبْعَ
الْمُو بِقَاتِ قَالُوا يَا رَسُولُاللهِ وَمَا هُنَّ قَالَ الشِّرْكُ بِاللهِ
وَالسِّحْرُ وَقَتْلُ النَّفْسِ الَّتِي حَرَّمَ اللهُ إِلا بِالْحَق وَأَكْلُ
الرِّبَا وَأَكْلُ مَالِ الْيَتِيْمِ وَالتَّوَلِّي يَوْمَ الزَّحْفِ وَقَذْفُ
الْمُحْصَنَاتِ الْمُؤْمِنَاتِ الْغَافِلاَتِ
Artinya : ” Dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu dari Nabi shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: "Jauhilah tujuh perkara yang membinasakan".
Para sahabat bertanya: "Wahai Rasulullah, apakah itu? Beliau bersabda:
"Syirik kepada Allah, sihir, membunuh jiwa yang diharamkan oleh Allah
kecuali dengan haq, memakan riba, makan harta anak yatim, kabur dari medan
peperangan dan menuduh seorang wanita mu'min yang suci berbuat zina ".
2
b. Hadits
perbandingannya pada shahih muslim no 129
حَدَّثَنِي هَارُونُ بْنُ سَعِيدٍ الْأَيْلِيُّ
حَدَّثَنَا ابْنُ وَهْبٍ قَالَ حَدَّثَنِي سُلَيْمَانُ بْنُ بِلَالٍ عَنْ ثَوْرِ
بْنِ زَيْدٍ عَنْ أَبِي الْغَيْثِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ اجْتَنِبُوا السَّبْعَ الْمُوبِقَاتِ
قِيلَ يَا رَسُولَ اللَّهِ وَمَا هُنَّ قَالَ الشِّرْكُ بِاللَّهِ وَالسِّحْرُ
وَقَتْلُ النَّفْسِ الَّتِي حَرَّمَ اللَّهُ إِلَّا بِالْحَقِّ وَأَكْلُ مَالِ
الْيَتِيمِ وَأَكْلُ الرِّبَا وَالتَّوَلِّي يَوْمَ الزَّحْفِ وَقَذْفُ
الْمُحْصِنَاتِ الْغَافِلَاتِ الْمُؤْمِنَاتِ
Artinya : “ Telah menceritakan kepadaku Harun bin
Sa'id al-Aili telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahab dia berkata, telah
menceritakan kepada kami Sulaiman bin Bilal dari Tsaur bin Zaid dari Abu
al-Ghaits dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Hendaklah kalian menghindari tujuh dosa yang dapat menyebabkan
kebinasaan." Dikatakan kepada beliau, "Apakah ketujuh dosa itu wahai
Rasulullah?" Beliau menjawab: "Dosa menyekutukan Allah, sihir, membunuh
jiwa yang diharamkan oleh Allah untuk dibunuh kecuali dengan haq, memakan harta
anak yatim, memakan riba, lari dari medan pertempuran, dan menuduh wanita
mukminah baik-baik berbuat zina."
3. Hadist tentang beristighfar 100 kali sehari
a. Lafal hadist tentang beristighfar
100 kali sehari
عَنْ أبِي بُرْدَةَ عَنْ رَجُلٍ مِنَ
الْمُهَاجِرِيْنَ يَقُولُ سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى الله عَلَيهِ وَسَلَّمَ
يَقُوْلُ يَا أَيُّهَا النَّاسُ تُوبُوْا إِلَى اللهِ وَاسْتَغْفِرُوهُ فَإِنِّي
أَتُوبُ إِلَى اللهِ وَأَسْتَغْفِرُهُ فِي كُلِّ يَومٍ مِائَةَ مَرَّةٍ أَوْ
أَكْثَرَ مِن مِائَةِ مَرَّةٍ
Artinya : “Dari Abu Burdah dari seorang laki-laki Muhajirin ia berkata,
"Aku mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Wahai
sekalian manusia, bertaubatlah dan beristighfarlah kepada Allah. Sesungguhnya
aku bertaubat dan beristighfar kepada-Nya seratus kali setiap hari, atau lebih
dari it."
4. Hadits tentang Allah gembira terhadap hamba-Nya yang bertaubat
a. Lafal hadits tentang Allah gembira
terhadap hamba-Nya yang bertaubat
عَن أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ رَسُولِ
اللهِ صَلَّى الله عَلَيهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ قَالَ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ
أَنَا عِنْدَ ظَنَّ عَبْدِي بِي وَأَنَا مَعَهُ حَيْثُ يَذْ كُرُوْنِي وَاللهِ
لَلهُ أَفْرَحُ بِتَوْبَةِ عَبْدِهِ مِنْ أَحَدِكُمْ يَجِدُ ضَالَّتْهُ بِالْفَلاَةِ
وَمَنْ تَقَرَّبَ إِلَيَّ شِبْرًا تَقَرَّبْتُ إِلَيْهِ ذِرَاعًا وَمَنْ تَقَرَّبَ
إِلَيَّذِرَاعًاتَقَرَّبْتُ إِلَيْهِ بَاعًا وَإِذَا أَقْبَلَ إِلَيَّ يَمْشِي
أَقْبَلْتُ إِلَيْهِ أُهَرْوِلُ
Artinya : “Dari abu hurairah dari rasulullah shallahu
alaihi wasallam beliau bersabda : “allah taala berfirman : aku bersama
persangkaan hambaku kepadaku, dan aku bersamanya ketika dia mengingatku. Demi
allah, allah ta’ala sangat gembira menerima taubat sesorang kamu, melebihi
kegembiraan seseorang yang menemukan kembali barangnya yang hilang di suatu
tempat yang luas. Barang siapa mendekat kepadaku sejengkal, maka aku akan
mendekat kepadanya sehasta. Apabila ia mendekat kepadaku sehasta, maka aku akan
mendekat kepadanya sedepa. Apabila ia datang kepadaku
dengan berjalan, maka aku akan datang kepadanya dengan berlari”
3
b. Hadits
perbandingannya pada sunan tirmidzi no 2310
حَدَّثَنَا أَبُو كُرَيْبٍ حَدَّثَنَا وَكِيعٌ عَنْ
جَعْفَرِ بْنِ بُرْقَانَ عَنْ يَزِيدَ بْنِ الْأَصَمِّ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ
قَالَ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ إِنَّ اللَّهَ يَقُولُ أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِي بِي وَأَنَا مَعَهُ
إِذَا دَعَانِي
قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ
Artinya : “Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib
telah menceritakan kepada kami Waki' dari Ja'far bin Burqan dari Yazid bin Al
Asham dari Abu Hurairah berkata: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa salam
bersabda: "Allah berfirman: Aku berada pada prasangka hamba-Ku terhadapKu
dan Aku bersamanya bila ia menyeruKu." Berkata Abu Isa: Hadits ini hasan
shahih.
5. Hadits tentang taubat yang
terlambat
a. Lafal
hadits tentang taubat yang terlambat
عَنْ عَبْدِ
اللهِ بْنِ عُمَرَ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى الله عَلَيهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ
اللهَ عَزَّ وَجَلَّ لَيَقْبَلُ تَوْبَةَ الْعَبْدِ مَالَمْ يُغَرْغِرْ
Artinya : “Dari Abdullah bin Umar dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
beliau bersabda: "Sesungguhnya Allah 'azza wajalla akan menerima taubat
seorang hamba, selagi ia belum sakaratul maut."
b . Hadits perbandingannya pada musnad ahmad no
5885
حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ عَيَّاشٍ وَعِصَامُ بْنُ
خَالِدٍ قَالَا حَدَّثَنَا ابْنُ ثَوْبَانَ عَنْ أَبِيهِ عَنْ مَكْحُولٍ عَنْ
جُبَيْرِ بْنِ نُفَيْرٍ عَنِ ابْنِ عُمَرعَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ اللَّهَ يَقْبَلُ تَوْبَةَ الْعَبْدِ مَا لَمْ يُغَرْغِر
Artinya : “Telah menceritakan kepada kami Ali bin
Ayyas dan Isham bin Khalid keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami
Ibnu Tsauban dari bapaknya, dari Makhul dari Jubair bin Nufair dari Ibnu Umar,
dari Nabi Shallallahu'alaihi wasallam, beliau bersabda: " Allah Ta'ala
masih menerima taubat seorang hamba selama nyawanya belum sampai di
tenggorokan."
6 . Pengertian Dosa Besar dan
Taubat
a. Dosa Besar
Kata dosa besar terdiri dari dua kata yaitu: dosa dan besar. Dosa adalah
perbuatan yang melanggar hukum tuhan atau agama. Sedangkan besar adalah lebih
dari ukuran sedang (tinggi, luas, lebar, banyak, hebat, kuasa, mulia,
dsb). Namun kata besar disini jika di hubungkan dengan kata dosa
maka dapat diartikan dosa yang mengenai perkara yang besar (berat). Jadi dosa
besar adalah perbuatan yang melanggar hukum tuhan atau agama yang berkaitan
dengan perkara yang besar (berat).
4
b. Taubat
Kata taubat yang sudah menjadi kosakata dalam bahasa Indonesia berasal dari
kata bahasa arab. Dalam Kamus Bahasa Indonesia (KBI), kata “taubat” memiliki
dua pengertian. Pertama, taubat berarti sadar dan menyasali dosanya
(perbuatan salah atau jahat) dan berniat akan memperbaiki tingkah laku dan
perbuatannya. Kedua, kata taubat berarti kembali kepada agama
(jalan) yang benar. Maka, bertaubat
dapat diartikan sebagai menyadari, menyesali, memperbaiki (perbuatan yang
salah) dan kembali kepada jalan yang benar.
Dalam bahasa arab, kata Taubat menurut bahasa berasal dari kata (Tâba-
Yatûbu-Taubatan) yang artinya kembali. Secara istilah
taubat berarti kembali kepada jalan yang benar dengan melepaskan segala
ikatan penyimpangan yang pernah dilakukan, kemudian bertekad untuk melaksanakan
semua hak-hak allah swt. Hakikat taubat yaitu menyesal terhadap apa yang telah
terjadi, meninggalkan perbuatan tersebut saat ini juga, dan ber-azam yang kuat
untuk tidak mengulangi perbuatan tersebut dimasa yang akan datang.
7.
Penjelasan Hadist
1. Menyekutukan
Allah, Durhaka terhadap kedua orang tua, membunuh tanpa alasan yang dibenarkan
dan saksi palsu.
a. Adapun dosa yang paling besar
adalah menyekutukan Allah dengan sesuatu. Dosa tersebut yaitu menyamakan
sesuatu dengan Allah.
b. Durhaka kepada orang tua adalah dosa
besar yang sangat dibenci Allah. Sehingga azabnya disegerakan Allah di dunia
ini.
c. Membunuh tanpa alasan yang
dibenarkan oleh syariat maka Allah tidak mau menerima taubatnya. Sehingga
apabila orang mukmin ada yang berkelahi keduanya masuk neraka baik yang
membunuh ataupun yang terbunuh karena seharusnya orang mukmin menjaga
persaudaraan sesamanya.
d. Kesaksian palsu termasuk dosa besar.
Allah akan memasukannya ke neraka, kecuali jika dia bertaubat dan menyesali
perbuatannya serta tidak mengulanginya.
5
2. Tujuh macam dosa besar
a. Syirik (Menyekutukan Allah)
b. Sihir : menciptakan suatu ilusi yang
seolah olah nyata, tapi sebenarnya tidak nyata.
c. Membunuh jiwa yang diharamkan
Allah kecuali karena haq
d. Makan riba : riba yaitu utang piutang
atau pinjam meminjam barang yang disertai dengan tambahan bunga.
e. Makan harta anak yatim : orang
yang memakan harta anak yatim dengan kejam, maka sesungguhnya di telah
memasukkan api kedalam perutnya.
f. Malarikan diri sewaktu jihad :
orang ini akan mendapat kemurkaan dari Allah dan tempatnya adalah neraka
jahannam.
g. Menuduh zina wanita mukmin : orang
yang melakukan penuduhan zina terhadap mukminat padahal mukminat itu tidak
melakukan perzinaan maka akan mendapat kutukan di dunia maupun di akherat
kelak, dan akan mendapat siksa pedih.
3. Beristighfar
100 kali sehari
Sebagai manusia kita pasti melakukan kesalahan, maka dari itu hendaklah
intropeksi diri. Minta ampun kepada Allah atas segala kesalahan dengan
beristighfar minimal 100 kali sehari.
4. Allah
gembira terhadap hamba yang bertaubat
Taubat berakar dari akar taba yang berarti kembali.Orang
yang bertaubat kepada Allah adalah orang yang kembali dari sesuatu menuju
sesuatu. Kembali dari larangan Allah menuju perintah-Nya, kembali dari segala
yang dibenci Allah menuju yang diridloi-Nya, dan kembali taat setelah
menentang-Nya dan bertekad untuk tidak mengulanginya lagi.
5. Taubat
yang terlambat
Tidak ada istilah terlambat untuk kembali kepada jalan kebenaran, kecuali
kalau nyawa sudah di tenggorokan atau matahari sudah terbit dari barat, pintu
taubat memang sudah tertutup. Maka bertaubatlah sebelum maut menjemput kita.
6
IV. PENUTUP
1) Dosa-dosa besar merupakan segala
larangan yang berasal dari Allah maupun Rosul-Nya. Dosa besar diantaranya
syirik, durhaka terhadap kedua orang tua, membunuh jiwa tanpa hak, saksi palsu,
sihir, membunuh mukminat berzina, harta riba,lari dari medan perang, berzina
dengan istri tetangganya dan lainnya.
2) Kita harus selalu mengintropeksi diri
kita dan selalu memohon ampun kepada Allah setiap harinya dengan beristighfar
minimal 100 kali sehari.
3) Taubat berakar dari akar taba yang
berarti kembali. Orang yang bertaubat kepada Allah adalah orang yang kembali
dari sesuatu menuju sesuatu. Kembali dari larangan Allah menuju perintah-Nya,
kembali dari segala yang dibenci Allah menuju yang diridloi-Nya, dan kembali
taat setelah menentang-Nya dan bertekad untuk tidak mengulanginya lagi.
Demikian makalah ini saya buat, saya sadari masih banyak kekurangan dan
kesalahan, untuk itu saya mohon maaf atas segala kekurangan dan kesalahannya. Saya
mohon saran dan kritik demi sebuah kesempurnaan. Mari kita ambil hikmah dari
makalh ini dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
7
DAFTAR PUSTAKA
8
Tidak ada komentar:
Posting Komentar