Jumat, 29 Agustus 2014


 Laporan Drama Anekdot Bahasa Indonesia
 “ Itulah Indonesia “



Oleh Kelompok 1

Dinas Pendidikan Kabupaten Malang
SMA Negeri 1 Kepanjen
Jl. Jendral Ahmad Yani No. 48 Kepanjen
Telep. (0341) 395122

Tugas Menyusun Drama : 24 Febuari 2014 – 10 Maret 2014
Tampil                            : 13 Juni 2014


Nama Kelompok

Anjani Felita Abiwardhani (06)   : Perdana Mentri Inggris
Detty Amalia Silcha           (10)   :  Sekertaris Presiden RI
Fajarianti Nuzula                (13)   :  Narator
Firmansyah Adi Pradana    (15)   :  Presiden RI
Leonardo Fery Gunawan    (21)   :  Staff Ahli RI
Novan Ari Wibisono          (25)   :  Pelayan / Pengawal
Novia Herdiandini              (26)   :  Mensesneg RI
Whinih Ayuning Firdenti   (34)   :  Ratu Inggris


Kelas  :  X MIA 2












Itulah Indonesia
                Pada suatu hari, sekertaris mengecek jadwal Presiden RI pada hari itu. Ternyata beliau mempunyai jadwal untuk bertemu dengan Ratu Inggris pada hari itu juga. Setelah sekertaris memberitahu bahwa Presien RI harus berangkat hari itu juga untuk bertemu Ratu Inggris. Presiden pun marah, karena harus berangkat mendadak dan belum mempersiapkan apa – apa.

Presiden RI        :    Kamu itu gimana sih, bener – bener nggak becus kalau kerja. Seharusnya kamu memberitahu saya 3 hari sebelum kita berangkat. Kalau seperti ini saya belum mempersiapkan apa – apa. Mau bicara apa nanti saya di depan Ratu Inggris?
Sekertaris           :     Maaf Pak, maafkan saya. Saya sebenarnya ingin memberitahu bapak kemarin, tapi bapak terlalu sibuk. Jadi saya takut mengganggu kerja bapak.
Presiden RI        :    Kalau begitu jam berapa kita berangkat?
Sekertaris           :     Sekitar 2 jam lagi pak.
Presiden RI        :    Baikah. Sekarang buatkan saya secangkir kopi
Sekertaris           :     Baik pak. (keluar dari ruangan)
Pelayaaaaaaan ......
Pelayan              :    Ada apa bu?
Sekertaris           :     Buatkan secangkir kopi untuk Pak Presiden
Pelayan              :    Kebetulan bu, saya baru saja membuat kopi untuk saya sendiri. Ini bu untuk Pak Presiden saja. Hehe ..
Sekertaris           :     Jadi Pak Presiden kamu suruh minum kopi bekasmu?
Pelayan              :    Tidak bu. Kopi ini belum saya minum kok bu. Sumpah bu
Sekertaris           :     Oke. (masuk ruangan Presiden)
Ini pak kopinya silahkan diminum pumpung masih hangat
Presiden RI        :    (meminum kopi)
Sekertaris           :     Mari Pak sekarang saatnya kita menuju bandara. Pesawat kita berangkat 30 menit lagi
Presiden RI        :    Jangan lupa bawakan dokumen – dokumen saya
Sekertaris           :     Baik pak.


            Tidak lama kemudian Presiden dan sekertaris terbang ke Inggris. Ketika Presiden dan sekertaris sampai di Inggris, mereka disambut sangat meriah. Kemudian suasana berubah menjadi hening saat acara jamuan teh berlangsung.

Ratu Inggris           :  Pengawaaaaaal ......
Pengawal               :     Ada yang bisa saya bantu Sri Ratu?
Ratu Inggris           :  Tolong ambilkan teh yang spesial untuk tamu – tamu kita yang sangat  terhormat ini.
Pengawal               :  Teh yang mana Sri Ratu? Di dapur ada 15 jenis teh Sri Ratu
Ratu Inggris           :  Teh yang baru saja saya beli dari Cimahi kemarin itu loh.
Pengawal               :     Oh iya. Saya mengerti Sri Ratu. Teh spesial dari Cimahi akan segera saya hidangkan untuk tamu – tamu Sri Ratu


Semenit kemudian teh pun sudah siap dan tertata rapi di depan meja tamu – tamu undangan. Tetapi ada hal menarik dibalik kunjungan kenegaraan ini. Presiden RI mempunyai ketertarikan terhadap kepemimpinan monaki Inggris yang sangat dihomati rakyatnya

Presiden               :  Maaf Sri Ratu,
Ratu Inggris         :  Iya, ada apa Pak Presiden?
 Presiden              :  Jika saya boleh bertanya kepada Sri Ratu, bagaimana caranya agar Sri Ratu bisa mempertahankan rasa hormat rakyat Anda terhadap monarki yang mulia?
Ratu Inggris         :  Itu mudah saja tuan Presiden. Dalam mengambil keputusan, monarki selalu dikelilingi orang – orang yang pintar untuk bisa dimintai pendapatnya
Presiden               :  Hah? Maksutnya Ratu?
Ratu Inggris         :   Anda masih bingung? Ini saya demonstrasikan (mengambil telepon)
       Saya akan menelpon Perdana Mentri (menekan tombol loudspeaker)
       Hallo Anjani, saya ingin mengajukan pertanyaan untuk anda
Perdana Mentri    :  Keinginan yang mulia adalah perintah bagi saya, Silahkan Sri Ratu
Ratu Inggris         :   Jika ayahmu punya anak, ibumu punya anak. Anak itu bukan kakakmu dan bukan pula adikmu. Siapakah anak itu? Apakah kamu bisa menjawab?
Perdana Mentri    :  Pertanyaanya sangat mudah bagi saya Ratu. Tentu saya bisa menjawab
Ratu Inggris         :   Kalau begitu apa jawabanya?
Perdana Mentri    :  Jawabanya anak itu adalah saya yang mulia
Ratu Inggris         :   Tepat! Pintar kamu


            Sepulangnya ke tanah air, Presiden langsung mencob cara Ratu dengan mengetes kepintaran orang – orang yang pandai dimintai pendapat. Kemudian beliau mempraktekan hal tersebut kepada salah satu staff ahli andalanya

Staff Ahli           :  Maaf pak. Saya dengar Bapak memanggil saya. Ada apa ya?
Presiden RI        :  Saya ingin mengajukan pertanyaan untuk kamu
Staff Ahli           :  Silahkan Pak. Pasti saya bisa menjawab, IQ saya kan superior pak. Hehe...
Presiden RI        :  Oh, sombong kamu ya! Memang kamu kira saya bodoh! (memukul meja)
Staff Ahli           :  Maaf pak. Saya tidak bermaksud seperti itu
Presiden RI        :  Baiklah. Apakah kamu sudah siap?
Staff Ahli           :  Ya pak, saya siap
Presiden RI        :  Jika ayahmu punya anak, ibumu punya anak. Anak itu bukan kakakmu dan bukan pula adikmu. Siapakah anak itu? Apakah kamu bisa menjawab?
Staff Ahli           :  Hmm... maaf pak, apakah saya boleh minta waktu tambahan untuk memikikan jawabanya?
Presiden RI        :  Tadi katamu Iqmu superior, mana buktinya? Baiklah, besok pagi kamu harus mendapatkan jawaban yang memuaskan


       Karena takut ini merupakan pertanyaan jebakan dan jawabanya salah, staff ini memutuskan untuk menelpon rekan kerjanya yaitu Mentri Seketaris Negara. Tetapi staff ini menelpon di saat yang tidak tepat. Karena waktu sudah menujukan pukul 02.00 WIB

Staff Ahli        :  Maaf bu. Apakah saya mengganggu anda?
Mensesneg      :  Kamu tau nggak sekarang jam berapa?
Staff Ahli        :  Hehee ... enggak tau bu. Memangnya sekarang jam brapa bu?
Mensesneg      :  Sekarang itu sudah jam 2 pagi. Kamu sudah mengganggu tidur saya. Sudah nggak usah basa basi lagi ada apa kamu menlpon saya?
Staff Ahli        :  Sebetulnya saya ingin bertanya kepada anda
Mensesneg      :  Cepat cepat!
Staff Ahli        :  Jika ayahmu punya anak, ibumu punya anak. Anak itu bukan kakakmu dan bukan pula adikmu. Siapakah anak itu?
Mensesneg      :   Kamu itu bener – bener bodoh! Kalau anak itu bukan kakakmu juga bukan adikmu anak itu ya jelas akulah! (membanting telepon dan melanjutkan tidurnya)





Staff terlihat sangat puas dan yakin dengan jawaban Mensesneg jika itu adalah jawaban yang benar. Keesokan harinya presiden mendatangi ruangn staff tersebut untuk menagih jawabanya

Staff Ahli          :  Selamat pagi pak
Presiden RI       :  Iya pagi. Bagaimana?
Staff Ahli          :  Bagaimana apanya pak?
Presiden RI       :  Pertanyaan yang kemarin, dilihat dari mukamu sepertinya sudah mempunyai jawaban
Staff Ahli          :  Oh saya sudah punya jawabanya pak. Anak itu adalah Bu Menseneg pak

Mendapat jawaban seperti itu tanpa berkata apa –apa, Presiden menggaruk – nggaruk kepala dengan wajah bingung meninggalkan ruangan staff itu. Dan berharap ini cuma mimpi buruk.


PUISI
Apakah Kamu Seorang Pemimpin?

Tampangmu dihargai
Kedudukanmu dihormati
Ruanganmu diistanakan
Tapi sayang ...
Tindakanmu perlu diadili
Bagaimana bisa ...
Kamu merasa bangga
Dengan semua hal yang kamu punya
Di saat orang – orang tak memiliki
Ketika yang kau miliki berawal dari mereka
Lalu ...
Apakah kamu merasa telah layak menjadi seorang pemimpin?





Rangkuman
            Drama “Itulah Indonesia“ menceritakan tentang cerminan sifat dan sikap pertokohan para pemimpin di negara Indonesia yang sangat memprihatinkan. Pada adegan pertama diceritakan tentang seorang sekertaris presiden RI yang dengan ceroboh melaksanakan tugasnya. Karena kecerobohannya presiden RI marah dan kebingungan mencari pembahasan untuk pidato dan seorang pelayan istana negara yang bersikap tidak sopan kepada atasanya.
Pada adegan kedua diceritakan persiden RI yang sedang mengikuti pertemuan dengan Ratu Inggris. Dalam acara tersebut Ratu Inggris menyuruh pengawalnya untuk membuatkan teh untuk tamu undanganya. Tidak seperti pelayan di Indonesia, pengawal ini sangat sopan, santun, menghormati, dan menghargai Ratu Inggris dan para tamu undanganya. Saat itu presiden RI ingin sekali memiliki rakyat sejahtera seperti di Inggris dan menanyakan rahasia pemerintahanya kepada Ratu Inggris. Ratu Inggris memberitahukan rahasia tersebut dengan memberi sebuah pertanyaan kepada Perdana Mentri Inggris jika ayah dan ibumu punya anak, anak itu bukan kakak dan adik kamu siapakah anak itu. Karena Perdana Mentri Inggris sangat pandai dan bijaksana dia dapat menjawabnya dengan cepat dan tepat yaitu aku.
Pada adegan ketiga diceritakan presiden RI mencoba menanyakan pertanyaan itu kepada staff ahlinya di Indonesia. Sama halnya dengan pelayan, staff ahli ini bersikap sombong, bodoh, dan tidak sopan kepada presiden. Karena staff tersebut tidak dapat menjawab, pesiden RI sangat marah kepada staff ahli. Dan staff ahli itu meminta waktu tambahan untuk berfikir.
Pada adegan keempat diceritakan staff ahli mempunyai ide dengan menanyakan pertanyaan itu kepada Mentri Sekertaris Negara. Kemudian dia menelpon Mensesneg, tetapi dia menelpon pada saat jam tidur. Mensesneg pun marah kepada staff itu. Setelah staff menjelaskan alasanya dia menanyakan pertanyaan itu. Karena pertanyaan itu begitu mudah Mensesneg menjawab aku dengan nada tinggi dan marah yang kemudian membanting telpon dan melanjutkan tidurnya.
Pada adegan kelima diceritakan presiden mendatangi ruangan staff itu dan menanyakan jawabanya. Dengan rasa pecaya diri yang sangat tinggi staff itu menjawab anak itu adalah Mensesneg. Mendapat jawaban seperti itu tanpa berkata apa –apa, Presiden menggaruk – nggaruk kepala dengan wajah bingung meninggalkan ruangan staff itu. Dan berharap ini cuma mimpi buruk

Tidak ada komentar:

Posting Komentar