Malang - Ajang pencarian bakat M
– Teens School Competition (MSC) 2015 yang cukup booming di Malang Raya di
gelar di tempat yang sama Aula Skodam Brawijaya. Di hari ketiga (31/1/2015)
cukup ramai didatangi oleh pengunjung. Hal berbeda dari acara di hari ketiga
dan di hati sebelum – sebelumnya adalah banyaknya pengunjung yang datang adalah
siswa sekolah karena hari sabtu siswa pulang sekolah di siang hari. jadi mereka
bisa meluangkan waktunya untuk datang di event ini.
Untuk di hari ketiga acara yang
menonjol adalah band competititon karena kebanyakan penonton akan datang secara
berkelompok. Alasan lain siswa atau remaja merupakan kalangan ditingkat pertama
yang paling antusias dalam menonton band. Para penonton itu juga telah
mempunyai yel – yel untuk memberi semangat kepada finalis band. Setelah band
yang tampil selesai membawakan lagunya penonton pun menghargai perjuanganya
dengan kompaknya bertepuk tangan.
Dalam event ini sebuah band dapat
mempersembahkan 3 buah lagu. Lagu yang mereka bawakan cukup beragam, antara
lagu pertama dengan lagu kedua atau ketiga bergenre berbeda. Genre yang paling
banyak dibawakan adalah pop, mellow, rock, pop rock. Dari sebuah band terdiri
dari 5 – 8 personil band. Dari sekian banyak personil dari satu band itu
menguasai alat yang berbeda – beda. Dalam satu band itu ada yang menggunakan
drum, gitar, bass, keybord dan vokal. Ada yang menguasai vokal dan gitar ,
vokal dan bass, dan keybord dan vokal.
Ada salah satu band yang sangat
berbeda dengan band yang lainya yaitu band bernomor urut 20. Selain suara
vokalis yang sangat berkarakter juga personil yang memainkan drum adalah
seorang cewek berhijab. Karena dalam massa sekarang pastinya jarang sekali
bahkan mungkin tidak ada drummer cewek berhijab. “Di kompetisi ini kita
membawakan sesuatu yang berbeda dari yang lainya dan semoga perjuangan kita
tidak berhenti sampai di sini” ujar vokalis Band Suddenly. Band dari SMAN 5
Malang ini membawakan 3 buah lagu yang dipilih secara tiba – tiba bersama
bandnya. Tiga lagu itu diantaranya This Love – Maroon5, Moving on – Andine dan
One Heart – Nidji.
Selain kompetisi band, lomba yang
terlihat menarik adalah mading 3D. Karena perlombaan mading dilaksanakan selama
4 hari berturut – turut. Sampai redaktur Malang Post yaitu Dewi Yuana terjun
langung ke stand mading 3D untuk sekedar melihat – lihat saja. Peristiwa yang sangat
langka itu menarik menarik perhatian pengujung yang sedang lalu lalang dan mengundang
banyak jurnalis serta photographer untuk mengabadikan moment tersebut. Tanpa
diduga wanita karir itu mengajukan beberapa pertanyaan terhadap peserta mading
3D. Pertanyaanya tidak keluar dari mading yaitu tentang tema, konsep, tekhnik
pembuatan dan bahan yang digunakan. Wanita yang menutup rambutnya dengan hijab
juga sempat mengajak bercanda peserta lomba mading 3D yang spontan membuat pengujung dan orang yang berada disekitarnya
tertawa. Termasuk peserta mading 3D, jurnalis dan photography.
Ada salah satu peserta mading
yang merasa kecewa dengan karya yang telah mereka hasilkan. Kekecewaan itu
datang karena karya mereka terlihat gelap karena tidak menggunakan lampu. “Aku
sedikit kecewa karena tidak pakai lampu tapi aku tetap semangat, optimis dan
percaya diri untuk memenangkan kompetisi ini” terang Haris Setiawan. Dibalik
kekurangan pasti ada kelebihan itu yang dapat dilihat dari mading SMKN 4
Malang. Karena mereka tidak ada yang menggunakan sterofoam melaikan menggunakan
kertas both. Jadi proses pengerjaanya lebih sulit karena harus menggunting
beberap kali supaya terlihat sempurna. “Strategi team aku dalam lomba ini
adalah jujur. Karena jujur akan membawa kita untuk menang” ujar cowok bertubuh
tambun.
By.
Novia Herdiandini
(SMAN
1 Kepanjen)