TUGAS
BAHASA INDONESIA
TENTANG
PERISTIWA SEJARAH
Oleh
:
XII
MIA 2
Anggita
Hana P H (05)
Novan
Ari Wibisono (24)
Novia
Herdiandini (25)
Rian
Deas F I (28)
SMAN
1 KEPANJEN
Peristiwa
Yogya Kembali
1. Setelah
disetujuinya Perjanjian Roem Royen, rakyat Indonesia masih memperjuangkan
negara dengan membangun pasukan gerilya yang dipimpin oleh Jendral Sudirman.
Sebagai pelaksanaan dari kesepakatan itu, maka pada tanggal 29 Juni 1949
pasukan Belanda ditarik mundur ke luar Yogyakarta. Setelah itu TNI masuk ke
Yogyakarta. Peristiwa keluarnya tentara Belandaa dan masuknya TNI ke Yogyakarta
dikenal dengan peristiwa Yogya Kembali pada tanggal 16 Juli 1949.
2.
Sejak awal 1949, ada tiga kelompok pemimpin RI yang ditunggu untuk
kembali ke Yugyakarta. Kelompok pertama adalah Kelompok Bangka. Kedua adalah
kelompok PDRI dibawah pimpinana Mr. Syafruddin Prawiranegara. Kelompok ketiga
adalah angkatan perang di bawah pimpinan Panglima Besar Jendral Sudirman.
Sultan Hamengkubuwono IX bertindak sebagai wakil Republik Indonesia, karena
Keraton Yogyakartabebas dari intervensi Belanda, maka mempermudah untuk
mengatasi masalah – masalah yang terkait dengan kembalinya Yogya ke RI.
3. Kelompok
Bangka yang terdiri dari Soekarno, Hatta dan rombongan kembali ke Yogya pada
tanggal 6 Juli 1949. Kecuali Mr. Roem Royen yang harus menyelesaikan urusanya
sebagai ketua delegasi di UNCI, masih tetap tinggal di Jakarta.
4.
Rombongan PDRI mendarat di Maguwo pada 10 Juli 1949. Mereka disambut
oleh Sultan Hamengkubuwono IX, Moh. Hatta, Mr. Roem Royen, Ki Hajar Dewantara,
Mr. Tadjuddin serta pembesar RI lainya. Pada tanggal itu pula rombongan
Panglima Besar Jendral Sudirman disambut kedatanganya oleh Letkol Soeharto,
Panglima Yogya, dan dua orang wartawan, yaitu Rosihan Anwar dari Pedoman dan
Frans Sumardjo dari Ipphos.
5. Saat menerima rombongan penjemput itu
Panglima Besar Jendral Sudirman berada di rumah Wonosari. Saat itu beliau
sedang mengenakan pakaian gerilya dan ikat kepala hitam. Pada esok harinya
Rombongan Besar Jendral Sudirman berada di bawa kembali ke Yogyakarta. Ketika
itu beliau sedang menderita sakit dan ditandu dan diiringi oleh utusan dan
pasukan.
6.
Upacara penyambutan resmi para
pemimpin RI di Ibukota dilaksanakan dengan penuh khidmat pada 10 Juli. Sebagai
pimpinan inspektur upacara adalah Syafruddin Prawiranegara, didampingi oleh
Panglima Besar Jendral Sudirman dan para pimpinan RI yang baru saja kembali
dari pengasingan Belanda.
7.
Pada 15 Juli 1949 untuk pertama
kalinya diadakan sidang kabinet pertama yang dipimpin oleh Hoh. Hatta. Saat itu
Syafruddin Prawiranegara menyampaikan kepada Presiden Soekarno tentang tindakan
yang dilakukan oleh PDRI selama delapan bulan di Sumatera Barat. Pada waktu itu
pula Syafruddin Prawiranegara secara resmi menyerahkan mindatnya kepada
Presiden RI Soekarno. Dengan demikian maka berakhirlah PDRI yang selama delapan
bulan memeperjuangkan dan mempertahankan eksistensi RI
Struktur
Teks Peristiwa Sejarah
Paragraf
|
Struktur Teks
|
1.
Setelah disetujuinya Perjanjian Roem
Royen, rakyat Indonesia masih memperjuangkan negara dengan membangun pasukan
gerilya yang dipimpin oleh Jendral Sudirman. Sebagai pelaksanaan dari
kesepakatan itu, maka pada tanggal 29 Juni 1949 pasukan Belanda ditarik
mundur ke luar Yogyakarta. Setelah itu TNI masuk ke Yogyakarta. Peristiwa
keluarnya tentara Belandaa dan masuknya TNI ke Yogyakarta dikenal dengan
peristiwa Yogya Kembali pada tanggal 16 Juli 1949.
|
Orientasi
|
2.
Sejak awal 1949, ada tiga kelompok
pemimpin RI yang ditunggu untuk kembali ke Yugyakarta. Kelompok pertama
adalah Kelompok Bangka. Kedua adalah kelompok PDRI dibawah pimpinana Mr.
Syafruddin Prawiranegara. Kelompok ketiga adalah angkatan perang di bawah
pimpinan Panglima Besar Jendral Sudirman. Sultan Hamengkubuwono IX bertindak
sebagai wakil Republik Indonesia, karena Keraton Yogyakartabebas dari
intervensi Belanda, maka mempermudah untuk mengatasi masalah – masalah yang
terkait dengan kembalinya Yogya ke RI.
|
Tahapan Urutan Peristiwa Sejarah 1
|
3.
Kelompok Bangka yang terdiri dari
Soekarno, Hatta dan rombongan kembali ke Yogya pada tanggal 6 Juli 1949.
Kecuali Mr. Roem Royen yang harus menyelesaikan urusanya sebagai ketua
delegasi di UNCI, masih tetap tinggal di Jakarta.
|
Tahapan Urutan Peristiwa Sejarah 2
|
4.
Rombongan PDRI mendarat di Maguwo
pada 10 Juli 1949. Mereka disambut oleh Sultan Hamengkubuwono IX, Moh. Hatta,
Mr. Roem Royen, Ki Hajar Dewantara, Mr. Tadjuddin serta pembesar RI lainya.
Pada tanggal itu pula rombongan Panglima Besar Jendral Sudirman disambut
kedatanganya oleh Letkol Soeharto, Panglima Yogya, dan dua orang wartawan,
yaitu Rosihan Anwar dari Pedoman dan Frans Sumardjo dari Ipphos.
|
Tahapan Urutan Peristiwa Sejarah 3
|
5. Saat menerima rombongan penjemput
itu Panglima Besar Jendral Sudirman berada di rumah Wonosari. Saat itu beliau
sedang mengenakan pakaian gerilya dan ikat kepala hitam. Pada esok harinya
Rombongan Besar Jendral Sudirman berada di bawa kembali ke Yogyakarta. Ketika
itu beliau sedang menderita sakit dan ditandu dan diiringi oleh utusan dan
pasukan.
|
Tahapan Urutan Peristiwa Sejarah 4
|
6.
Upacara penyambutan resmi para pemimpin
RI di Ibukota dilaksanakan dengan penuh khidmat pada 10 Juli. Sebagai
pimpinan inspektur upacara adalah Syafruddin Prawiranegara, didampingi oleh
Panglima Besar Jendral Sudirman dan para pimpinan RI yang baru saja kembali
dari pengasingan Belanda.
|
Tahapan Urutan Peristiwa Sejarah 5
|
7.
Pada 15 Juli 1949 untuk pertama
kalinya diadakan sidang kabinet pertama yang dipimpin oleh Hoh. Hatta. Saat
itu Syafruddin Prawiranegara menyampaikan kepada Presiden Soekarno tentang
tindakan yang dilakukan oleh PDRI selama delapan bulan di Sumatera Barat.
Pada waktu itu pula Syafruddin Prawiranegara secara resmi menyerahkan mindatnya
kepada Presiden RI Soekarno. Dengan demikian maka berakhirlah PDRI yang
selama delapan bulan memeperjuangkan dan mempertahankan eksistensi RI
|
Reorientasi
|
Penyusunan
Periode Sejarah Secara Kronologis
Waktu
|
Peristiwa
|
29
Juni 1949
|
Pasukan Belanda ditarik
mundur ke luar Yogyakarta
|
1949
|
Ada tiga kelompok
pemimpin RI yang ditunggu untuk kembali ke Yugyakarta
|
6
Juli 1949
|
Kelompok Bangka yang
terdiri dari Soekarno, Hatta dan rombongan kembali ke Yogya
|
10
Juli 1949
|
Rombongan PDRI
mendarat di Maguwo
|
15
Juli 1949
|
Syafruddin
Prawiranegara secara resmi menyerahkan mindatnya kepada Presiden RI Soekarno
|
16
Juli 1949
|
Peristiwa keluarnya
tentara Belandaa dan masuknya TNI ke Yogyakarta dikenal dengan peristiwa
Yogya Kembali
|
Penanda
Keruntutan Peristiwa
Paragraf
|
Penanda Waktu
|
Kata Dalam Kalimat
|
1
|
Pada
tanggal 29 Juni 1949
|
Sebagai pelaksanaan
dari kesepakatan itu, maka pada tanggal 29 Juni 1949 pasukan Belanda ditarik
mundur ke luar Yogyakarta
|
Pada
awal 16 Juli 1949
|
Peristiwa keluarnya
tentara Belandaa dan masuknya TNI ke Yogyakarta dikenal dengan peristiwa
Yogya Kembali pada tanggal 16 Juli 1949.
|
|
2
|
Sejak
awal 1949
|
Sejak awal 1949, ada
tiga kelompok pemimpin RI yang ditunggu untuk kembali ke Yugyakarta
|
3
|
pada
tanggal 6 Juli 1949
|
Kelompok Bangka yang
terdiri dari Soekarno, Hatta dan rombongan kembali ke Yogya pada tanggal 6
Juli 1949
|
4
|
pada
10 Juli 1949
|
Rombongan PDRI
mendarat di Maguwo pada 10 Juli 1949.
|
Pada
tanggal itu
|
Pada tanggal itu pula rombongan Panglima Besar
Jendral Sudirman disambut kedatanganya oleh Letkol Soeharto, Panglima Yogya,
dan dua orang wartawan, yaitu Rosihan Anwar dari Pedoman dan Frans Sumardjo
dari Ipphos.
|
|
5
|
Saat
itu
|
Saat itu beliau
sedang mengenakan pakaian gerilya dan ikat kepala hitam
|
Pada
esok harinya
|
Pada esok harinya
Rombongan Besar Jendral Sudirman berada di bawa kembali ke Yogyakarta
|
|
Ketika
itu
|
Ketika itu beliau
sedang menderita sakit dan ditandu dan diiringi oleh utusan dan pasukan
|
|
6
|
pada
10 Juli
|
Upacara penyambutan
resmi para pemimpin RI di Ibukota dilaksanakan dengan penuh khidmat pada 10
Juli
|
7
|
Pada
15 Juli 1949
|
Pada 15 Juli 1949
untuk pertama kalinya diadakan sidang kabinet pertama yang dipimpin oleh Hoh.
Hatta
|
Saat
itu
|
Saat itu Syafruddin
Prawiranegara menyampaikan kepada Presiden Soekarno tentang tindakan yang dilakukan
oleh PDRI selama delapan bulan di Sumatera Barat
|
|
Pada
waktu itu
|
Pada waktu itu pula
Syafruddin Prawiranegara secara resmi menyerahkan mindatnya kepada Presiden
RI Soekarno
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar